Parameter operasi kiln dry kayu konvensional

Salah satu parameter penting dalam operasi kiln dry kayu konvensional adalah kelembaban. Atau kandungan air dalam udara. .Jumlah uap air dalam udara pada waktu tertentu biasanya lebih kecil dari yang dibutuhkan untuk menjadikannya berada dalam kondisi jenuh. Relative Humadity atau RH didefinisikan sebagai perbandingan antara berat jenis uap air pada kondisi aktual terhadap berat jenis uap air pada kondisi jenuh.

Parameter operasi kiln dry kayu konvensional 1

Berat jenis uap air biasa dunyatakan dalam satuan gram/m3. Sebagai contoh, jika suhu udara dalam suatu ruangan 20oC mengandung uap air sebanyak 10 g/m3 . Dibandingkan dengan berat jenis uap jenuh pada suhu yang sama 20oC yaitu 17,3 g/m3, maka kelembaban relatif nya adalah

Parameter operasi kiln dry kayu konvensional 2

Pernyataan bahwa udara bebas menahan atau menampung uap air dan akan menjadi jenuh karenanya sering dikaitkan dengan konsep RH. Ini merupakan kesalahan yang sering dijumpai ketika kita sedang memahami konsep RH.  Jumlah uap air yang masuk (atau dapat masuk) dalam ruang dan suhu tertentu tidak dipengaruhi oleh jumlah udara (nitrogen, oksigen, dll) yang ada dalam ruang tersebut. Jadi, suatu ruang vakum tanpa udara memiliki kapasitas kesetimbangan untuk menampung uap air yang sama jika ruangan tersebut  berisi udara. Keduanya dipengaruhi oleh kesetimbangan uap air pada suhu tertentu.

Dalam prakteknya, tidak semua operator kiln dry melakukan pengukuran RH selama proses pengeringan berjalan. Hal ini harus dibarengi dengan ketrampilan operator dalam melihat fenomena yang terjadi. Dan tentu juga pengetahuan tentang jenis kayu yang akan dikeringkan. Sehingga pengetahuan tentang kondisi operasi yang diinginkan dan kesiapan operator menjadi pertimbangan. Hal ini penting diketahui dalam setiap pembuatan mesin kiln dry kayu konvensional.